Pages

Sabtu, 31 Desember 2011

PERANAN EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian tentang Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi pembelajaran
Evaluasi lebih sering diartikan pembahasan mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah memenuhi hasil yang diinginkan atau belum. Menurut Sukardi(1998:77), Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi dimana suatu tujuan telah dapat dicapai.
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily, 1983: 220). Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai “the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives” Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
Istilah measuremen, assessment, dan test sering diserupakan dengan evaluasi, tetapi sebenarnya ketiga istilah tersebut memiliki perbedaan. Measurement atau pengukuran diartikan sebagaiproses untuk menentukan luas atau kuantitas sesuatu(Wondt, Edwin and G. W. Brown, 1957:1 dalam bukunya Chabib Thoha, 1996:2). Pengertian assessment tidak sampai ketaraf evaluasi, melainkan sekedar mengukur dan mengadakan astimasi terhadap hasil pengukuran (Chabib Thoha, 1996:3). Sedangkan tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab pertanyan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu penyelidik memngambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau testee yang lain (sumadi surya brata 1984:22 dalam bukunya Chabib Thoha, 1996:3).
2. Ciri-Ciri Evaluasi
Menurut Suharsimi Arikunto (1991:11), ciri-ciri evaluasi adalah Dilakukan secara tidak langsung, Menggunakan ukuran kuantitatif, Menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap, Relatif artinya tidak sama dari waktu ke waktu, Sering terjadi kesalahan. Menurut sukardi (1717:8), syarat evaluasi sebagai berikut valid, andal, obyektif, seimbang, membedakan, norma, fair, praktis.
3. Ruang Lingkup Evaluasi
Ruang lingkup evaluasi pendidikan, sebenarnya bisa dilihat sebagai suatu system.evaluiasi merupakan bagian dari proses pendidikan secara menyeluruh yaitu suatu proses kontinu yang mendasari seluruh proses pendidikan dan pengajaran yang baik.komponen pendidikan meliputi pendidik, peserta didik, dan bahan pengajaran. Ketiga komponen ini sangat berkaitan dengan tujuan pendidikan, proses interasional, dan prosedur evaluasi. Namun secara luas ruang lingkup evaluasi meliputi evaluasi masukan,evaluasi proses, evaluasi produk dan evaluasi konteks.
Evaluasi meliputi evaluasi pembelajaran, program, dan sitem seperti dijelaskan di Pasal 57 ayat 2, UURI No. 20 tahun 2003, evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jenis formal dan nonformal untuk semua jenjang satuan dan jenis pendidikan (sukardi, 2008:5).

B. Fungsi, Makna, dan Tujuan Evaluasi
1. Fungsi evaluasi
Dilihat dari aspek fungsi evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar pada prinsipnya dapat dikelompkkan menjadi dua yaitu: pertama membantu guru dalam menentukan derajat tujuan pengajaran agar dapat dicapai. kedua membantu guru untuk mengetahui keadaan yang benar dari para siswanya. Menurut sukardi (2008:4), fungsi evaluasi adalah;
a. sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahan, nilai-nilai dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru
b. untuk mengetahui aspek aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar
c. mengetahui tingkat etercapaian siswa dalam kegiatan belajar
d. sebagai
e. sebagai alat untuk mengetahui perkembangan kelas siswa
f. sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada orang tua siswa
Anas Sudijono (2006:12), membagi fungsi evaluasi menjadi 3 segi yaitu;
a. segi pesikologis, bagi pendidik ini sebagai usaha pendidik untuk
b. didaktif memberi dorongan untuk peserta didik untuk lebih baik.sebagai landasan, info menentukan, solusi, dan petunjuk program.
c. administrative memberi laporan, bahan-bahan, keterangan, dan gambaran.
Anas Sudijono (2006:17), menyebutkan Kegunaan evaluasi sebagai berikut;
a. terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tentng hasil hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
b. terbukanya kemungkinan untuk mdapat mengetahui relevansi antara program pendidikan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang hendak dicapai.
terbukanya kemungkinan untuk dilkakukanya usaha perbaikan, penyeleseian dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tujuan yang dicita citakan akan dapat tercapai dengan hasil yamng sebaik baiknya.
Suharsmi (1991:9), juga menyebutkan fungsi penilaian adalah
a. penilaian berfungsi selektif yaitu untuk menyeleksi peserta didik
b. Diagnostik yaitu untuk mengetahui kelemahan siswa
c. penempatan yaitu untuk mengetahui dimanakan siswa tersebut ditempatkan yang sesuai kelompknya
d. pengukur keberhasilan.
2. Makna Evaluasi
Menurut Suharsimi arikunto makna evaluasi sebagai berikut makna dari berbagai segi bagi siswa sebagai bentuk rasa puas atau belum dengan hasil yang diperoleh. Bagi guru mengetahui siswa-siswa mana yang berhak lanjut, mengetahui materi yang diajarkan apakah sudah tepat atau belum.mengetahui metode yang dilaksanakan sudah tepat atau belum. Bagi sekolah tercapai sekolah yang diharapkan atau belum, informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum yang digunakan untuk masa depan, dan apakah sekolah sudan stanndar apa belum.Dan untuk mengetahui perbedaan apa yang diperoleh antara sebelum kegiatan pengajaran dan sesudah kegiatan pengajaran.
3. Tujuan
Anas Sudijono (2006:16), menjelaskan Tujuan evaluasi dibagi menjadi dua, yaitu: Tujuan Umum yaitu untuk menghimpun bahan bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan yang dilalui pesrta didik dalam jangka waktun tertentu.untuk mengetahui tingkat keefektifan metode metode yang digunakan. Tujuan Khusus yaitu untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Untuk mencari faktor-faktor penyebab berhasil tidaknya.
Menurut Sukardi (2008:9) tujuan evaluasi adalah;
a. menilai ketercapaian (attainment)tujuan
b. mengukur macam macam aspek belajar yang bervariatif
c. sebagai sarana (means) untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui
d. memotivasi belajar siswa
e. menyediakan informasi untuk tujuan belajar dan kesalahan
f. menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.
Dr.muchtar buchori (1994) Mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi pendidikan ada 2 yaitu : Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah ia mengalami pendidikan selam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan pendidik selam jangka waktu tertentu tadi.

C. Peranan Evaluasi
Mengapa dalam pendidikan harus ada evaluasi? Ada beberapa penjelasan mengenai pentingnya evaluasi dalam pendidikan. Dilihat dari pendekatan proses, didunia pendidikan terjadi hubungan yang interdepensi antara tujuan pendidikan, proses belajar mengajar, dan prosedur evaluasi. Ketiga komponen ini selalu berhubungan. Tujuan sebuah pendidikan akan terarah apabila proses belajar mengajar dilaksanakan dengan baik. Berhasil tidaknya proses belajar mengajar dan tujuan pendidikan akan terlihat setelah pengevaluasian.
Mengevaluasi merupakan cirri pendidik yang professional, setelah kegiatan evaluasi maka pendidik akan mengetahui hasil belajar siswa. Sehingga mengetahui apakah hasilnya sudah memuaskan apa belum dan dapat dijadikan koreksi.
Dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan merupakan kegiatan manajemen, yang meliputi kegiatan planning, programming, organizing, actualing,controlling, dan evaluating. Dua hal yang terakhir menjadi titik lemah dari manajemen tradisional. Para pelaksana pendidikan menganggap bahwa fungsi control dan evaluasi dianggap sebagai upaya untuk mengurangi kebebasan dan kemerdekaan mereka. Padahal tanpa adanya dua fungsi tersebut maka akan banyak terjadi penyimpangan dan pengoganisasian yang tidak sesuai program maka tujuan pendidikan tidak tercapai.
Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi siswa/peserta pendidikan, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah digapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan nilai yang mernuaskan maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang dicapai tidlak mernuaskan maka siswa akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru/pengajar agar siswa tidak putus asa. Dari sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk menetapkan upaya upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

D. Teknik Evaluasi
Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non Tes.teknik non tes meliputi ; skala bertingkat, kuesioner,daftar cocok, wawancara, pengamatan, riwayat hidup.Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka. Angka-angka diberikan secara bertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan terhadap angka yang lain.Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak langsung dijawab oleh secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolom pilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada jawaban yang ia anggap sesuai. Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informsi-informasi yang diperlukan saja. Pengamatan atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Riwayat hidup adalah pengamatan tentang semua yang telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Teknik tes. Dalam evaluasi pendidikan terdapat 3 macam tes yaitu : tes diagnostik Adalah evaluasi yang ditujukan guna membantu memecahkan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tertentu. tes formatif Adalah evaluasi yang ditujukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Jenis evaluasi wajib dilaksanakan oleh guru bidang studi setelah selesai mengajarkan satu unit pengajaran tertentu. tes sumatif Adalah evaluasi yang ditujukan untuk keperluan penentuan angka kemajuan atau hasil belajar siswa. Jenis evaluasi ini dilaksanakan setelah guru menyelesaikan pengajaran yang diprogramkan untuk satu semester. Dan kawasan bahasanya sama dengan kawasan bahan yang terkandung di dalam satuan program semester.

Kamis, 01 Desember 2011

CARA EDIT PHOTO

MAU TAU CARA EDIT PHOTO ??? HUB 081234318598

contoh rpp



Landasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20. Disebutkan dalam presentasi sosialisasi KTSP, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali  pertemuan atau lebih.
Alur RPP: SK dan KD –> Silabus –> RPP
Sementara komponen minimal dari RPP adalah:
  • Tujuan Pembelajaran
  • Materi Pembelajaran
  • Metode Pembelajaran
  • Sumber Belajar
  • Penilaian Hasil Belajar
contoh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Mata Pelajaran                      :  Matematika
Kelas / Waktu                        :  X / 10 x 45 Menit
Semester                                 :  II (Genap)
Model Pembelajaran             :  STAD (Student Team Achievement), dll
Guru Pengajar                      :  Machfud Fatkurochman
Standar Kompetensi             :  Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep Matriks
Kompetensi Dasar                 :  Menyelesaikan Operasi Matriks.
Indikator                               : Dua matriks atau lebih ditentukan hasil penjumlahan    dan  hasil    pengurangannya. Dua matriks atau lebih ditentukan hasil perkaliannya.


I     Tujuan Pembelajaran
      Siswa mampu menyeleseikan berbagai masalah yang berkaitan dengan operasi matriks

II   Materi Ajar
      Operasi matriks

III  Sumber / Media Pembelajaran
a.       Buku Paket / Teks Matematika Kelas X
b.      LKS Metematika Kelas XB
c.       Alat Pengacak
d.      Ruang Kelas
e.       Alat Tulis

IV  Skenario Pembelajaran
       PERTEMUAN I (4 X 45 menit)
a.    Langkah Pembelajaran I (10 menit)
-   Pembukaan (salam)
-   Guru membentuk kelompok siswa, setiap kelompok terdiri dari 4 orang secara heterogen sekaligus mendata kehadiran siswa.
-   Siswa duduk berdasarkan kelompok yang baru saja dibuat.

b.    Langkah Pembelajaran II (45 menit)
-   Guru menyampaikan sedikit materi pada point  point pokok materi operasi matriks yang meliputi kesamaan, penjumlahan dan pengurangan matriks.
Materi 1
Kesamaan matriks
Matriks  A = (aij)
              B = (bij)
 A = B jika aij = bij untuk semua
 i  =  1, 2 .. m dan j = 1, 2,...n
Contoh:


A = B
A ¹ C (ukurannya tidak sama)
Matriks A dan Matriks B disebut sama, bila Ordo-ordonya sama. Elemen-elemen yang seletak sama.
Materi II
Penjumlahan matriks : Jika A dan B sembarang matriks yang berordo sama , maka jumlah matriks A dan B  (ditulis A+B) adalah matriks yang diperoleh dengan menjumlahkan setiap elemen matriks A dengan elemen matriks B yang seletak. Disini penekanannya pada kata berordo sama dan menjumlahkan dengan ordo-ordo yang seletak.
Contoh Soal :
A=   B=
  berapa A+B?

Jawab
Langkah 1 :
Menentukan apakah kedua matriks tersebut mempunyai ordo yang sama. Kita lihat matriks A berordo 2x2 dan matriks B berordo 2x2. Jadi kedua matriks ini bisa dijumlahkan.
Langkah 2 :
Menentukan elemen-elemen mana yang seletak. Pada matriks A pada baris 1 kolom 1 adalah 1 dan pada matriks B yang pada baris 1 kolom 1 adalah 2. dan seterusnya. Atau bisa dengan menggunakan gambar
 

A+B=   =  =  


     
Jika matriks C adalah jumlah matrik A dengan matrik B, maka matriks juga berordo m x n dengan elemen-elemen ditentukan oleh :
c ij = a ij + b ij  (untuk semua i dan j)
Sifat-sifat penjumlahan matriks
1.        Sifat Komutatif : A + B = B + A
2.        Sifat Asosiatif : (A + B) + C = A + (B + C)
3.        Matriks O Bersifat : A + O = O + A = A
4.        Matriks A mempunyai lawan atau negatif – A bersifat : A + (-1) = 0
Materi III
Pengurangan dua matriks :           C = A – B = A + (-B)
 c ij = a ij-b ij         (untuk semua i dan j)
A-B=   =  =   

c.       Langkah Pembelajaran III  (15 menit)
-   Guru menanyakan kepahamangkah siswa dan membuka pertanyaan.
-    Jika ada pertanyaan maka guru langsung menjawab, namun jika tidak langsung lanjut ke langkah  pembelajaran IV

d.      Langkah Pembelajaran IV (45 menit)
-    Guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan anggota-anggota kelompok dengan soal yang berbeda-beda dengan taraf kesukaran yang sama.
Contoh soal:
1.      Diketahui matriks-matriks berikut :
A = , B = dan C =
jika A + B = C, tentukan nilai-nilai dari p,q,r dan s
2.      Carilah pengurangan matriks berikut ini :
-
-   Guru menjelaskan bahwa nanti setelah selesei mengerjakan, masing-masing kelompok di pilih satu perwakilan kelompok secara acak maju ke depan untuk mengerjakan soal dari kelompok lain. Ini diharapkan supaya masing-masing anggota kelompok saling bekerja sama dalam memahami suatu soal.
-   Guru menilai semua aktifitas kelompok

e.       Langkah Pembelajaran V (60 menit)
-   Guru menunjuk salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mengerjakan ke depan soal dari kelompok yang lain secara acak. Jika papan tulis mencukupi majunya per dua kelompok.
-   Kelompok yang soalnya dikerjakan bertugas untuk mengoreksi soal tersebut.
-   Guru menanggapi hasil kerja kelompok berupa penghargaan bagi pekerjaan yang sudah benar dan meluruskan pekerjaan yang kurang benar.

f.        Langkah Pembelajaran VI (5 menit)
-   Guru memberikan tugas individu untuk dikerjakan dirumah 3 soal saja
Contoh Soal
1.Jika A =          B =  dan   C =
Tentukan :
a.              A + B
b.             A-C
c.              A + (-C)
-   Guru menutup (salam)

      PERTEMUAN II
a.             Langkah Pembelajaran I (20 menit)
-   Pembukaan (salam)
-   Siswa duduk berdasarkan kelompok yang dibuat pada pertemuan sebelumnya.
-   Masing-masing kelompok bertukar pekerjaan individu untuk dikoreksi.
-   Guru dan siswa mengkoreksi bersama sebagian pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. kemudian dikumpulkan.

b.             Langkah Pembelajaran II (50 menit)
-   Guru menyampaikan sedikit materi pada point  point pokok materi operasi matriks yang meliputi perkalian saklar dengan matriks, matriks dengan matriks, Menyelesaikan kesamaan matriks menggunakan penjumlahan, pengurangan dan perkalian matriks
Materi 1
Perkalian skalar dengan matriks : jika A suatu matriks dan k bilangan saklar , maka kA adalah suatu matriks baru yang elemen-elemennya diperoleh dari hasil perkalian k dengan elemen-elemen A.
 Contoh Soal :
Matriks A =  tentukan a) 4A  b)-5A
Jawab : a) 4 adalah skalar, A adalah matriks maka  4A =  4  =  =
b)-5A = -5 =
Materi II
Perkalian matriks dengan matriks:
Jika A matriks berordo m x n dan B matriks berordo n x p, maka hasil kali AB=C berordo m x p. Elemen-elemen matriks C pada baris ke i dan kolom ke j (ditulis cij) diperoleh dengan cara mengalikan elemen-elemen baris ke i pada matriks A terhadap elemen-elemen kolom ke j dari matriks B.kemudian masing-masing dijumlahkan. Perkalian matriks AB dapat dilakukan apabila banyaknya kolom matriks pertama A sama dengan banyaknya baris matriks kedua B.
sama
A m x n B n x p = C m x p




Untuk mendapatkan elemen matrriks C(cij) ikuti langkah-langkah berikut.
1)      Pilih baris i dari matriks A dan kolom j dari matriks B.
Kalikan elemen-elemen yang bersesuaian dari baris dan kolom tersebut bersama-sama kemudian dijumlahkan. A =    B=
AxB =
=
=
c.         Langkah Pembelajaran III  (45 menit)
-   Guru menyuruh masing-masing siswa untuk membuat sebuah pertanyaan berkaitan dengan perkalian matriks. (bebas)
-   Soal yang sudah dikasih nama dikumpulkan kemudian dibagikan lagi secara acak diusahakan setiap siswa tidak membawa pekerjaannya sendiri.
-   Siswa mengerjakan soal yang telah diterima secara individu dan tidak saling bertanya kemudian dikumpulkan.
-   Soal kemudian dikoreksi oleh siswa yang membuat soal tadi dan dinilai oleh siswa yang membuat soal kemudian diberikan kepada yang mengerjakan. Jika semua siswa sudah tidak komplain maka soal dikumpulkan pada guru untuk dikoreksi kembali oleh guru.

d.         Langkah Pembelajaran IV (60 menit)
-   Guru memberikan kuis kepada siswa yang dapat mengerjakan soal yang dibuat oleh guru yang ditulis didepan.
Materi yang di kuiskan oleh guru adalah gabungan dari materi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian matriks atau kesamaan matriks. Contoh:
1.               Tentukan matrisk x yang memenuhi persamaan matriks berikut
2.              Jika x adalah matriks berordo 3x2 dan 0 adalah matriks nol berordo 3 x 2, tentukan matrik x pada persamaan matriks berikut ini
                   

3.              Diketahui matriks berikut :
                    , B
Tentukan AB
4.              Diketahui matriks-matriks :
,  dan
a.           Buktikan AC + BC = ( A + B) C

-   Setelah beberapa siswa telah maju mengerjakan kuis maka guru mengoreksi pekerjaan tersebut dan menjelaskannya.

e.    Langkah Pembelajaran V (5 menit)
-   Guru memberikan tugas kelompok sebagai syarat mengikuti ulangan pada pertemuan berikutnya.(soal mengarah ke perkalian matriks)
Contoh : pada setiap tahun ajaran baru, setiap semester kebutuhan akan alat-alat tulis dan biaya yang dikeluarkan pada tiap semester dapat dicatat dan disajikan dalam bentuk tabel yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Seorang ibu mempunyai 4 orang anak yang sekolah di sekolah dasar. Kebutuhan akan alat-alat tulis pada tiap semester dicatat dalam tabel. Jika harga alat-alat tulis  diketahui maka biaya yang diperlukan oleh setiap anak dapat ditentukan.

Tabel 1 : kebutuhan alat-alat tulis bagi 4 anak

Anak
Buku tulis
Buku gambar
Pensil
A
3
1
2
B
3
0
1
C
2
1
1
D
1
1
2

Tabel 2 : harga alat-alat tulis dalam ratusan rupiah

Alat Tulis
Harga
Semester I
Semester II
Semester III
Buku tulis
2
3
3
Buku gambar
2
2
2
Pensil
1
1
2

-          Guru menutup (salam)

      PERTEMUAN III (2 X45 menit)
a.    Langkah Pembelajaran I (15 menit)
-   Pembukaan (salam)
-   Guru memberi kesempatan sebentar pada siswa untuk menyiapkan ulangan.
-   Siswa mengumpulkan tugas yang sebagai syarat dapat mengikuti ulangan.

b.   Langkah Pembelajaran II (60 menit)
-   Ulangan dimulai posisi duduk sesuai absen, soal ada 4 soal dengan tingkat kesukaran berbeda 3 kode soal.
-   Pada ulangan ini ada aturan khusus yang harus dipatuhi siswa.

c.    Langkah pembelajaran III (15 menit)
-   Sharing tentang materi operasi matriks
-   Untuk siswa yang belum tuntan akan ada tugas tersendiri.
-   Penutup (salam)

V   Penilaian Hasil Belajar
      Aspek penilaian menyangkut pada 3 hal, yaitu :
1.      Aspek afektif.
Unsur-unsur yang dijadikan penilaian afektif adalah sebagai berikut : mengikuti atau tidak pelajaran matematika, merespon pertanyaan baru, berusaha ikut aktif dalam setiap pembahasan, berusaha mengerjakan tugas, tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, berusaha menjawab pertanyaan/soal, ketaatan terhadap tata tertib kelas ataupun sekolah, hormat terhadap guru dan sesama siswa, kerja sama dan empati.
2.      Aspek Psikomotorik.
Unsur-unsur yang dijadikan penilaian psikomotorik adalah sebagai berikut : Pengucapan dan penulisan sesuai kaidah Matematika, Teknik menyelesaikan masalah, Kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan soal.
3.      Aspek Kognitif.
1.      Diketahui matriks A=   B= dan             C =
Tentukan  jika  A + B = C
2.      Diketahui matriks X =   dan Y =   Tentukan 3X + XY
3.      Tentukan matriks K yang memenuhi  K =  -2K , dengan K berordo 2x1
4.      Ibu Rina seorang pengusaha makanan kecil yang menyetorkan dagangannya ke empat kantin. Berikut ini adalah banyaknya makanan yang disetor setiap harinnya.

Jenis makanan
kantin
Keripik (bungkus)
Kacang (bungkus)
Biskuit (bungkus)
A
40
60
30
B
25
75
15
C
35
80
25
D
30
50
20
Harga sebungkus keripik, sebungkus kacang, dan sebungkus biskuit berurut-urut adalah Rp 400; Rp 500; Rp 600.
a.       Sajikan data tersebut dalam bentuk matriks
b.      Tentukan uang yang diterima Ibu Rina dari setiap kantin bila semua dagangannya laku terjual.



Madiun,    Januari 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Drs.ENDANG, M.Pd.                                         DR. MACHFUD FATKUROCHMAN  M.Pd.
NIP. 150 064 726                                                                      NPM. 0941116                   

Lampiran

LEMBAR PENILAIAN


a.      Aspek Afektif
Selama kegiatan pembelajaran

No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor
Max
(100)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
(15)
(10)
(10)
(10)
(10)
(10)
(10)
(10)
(15)