BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian tentang
Evaluasi
1.
Pengertian Evaluasi pembelajaran
Evaluasi lebih sering diartikan pembahasan mengenai
kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah memenuhi hasil yang diinginkan
atau belum. Menurut Sukardi(1998:77), Evaluasi merupakan proses yang menentukan
kondisi dimana suatu tujuan telah dapat dicapai.
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari
bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M.
Echols dan Hasan Shadily, 1983: 220). Menurut Stufflebeam, dkk (1971)
mendefinisikan evaluasi sebagai “the process of delineating, obtaining, and
providing useful information for judging decision alternatives” Artinya
evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang
berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
Istilah measuremen, assessment, dan test sering
diserupakan dengan evaluasi, tetapi sebenarnya ketiga istilah tersebut memiliki
perbedaan. Measurement atau pengukuran diartikan sebagaiproses untuk menentukan
luas atau kuantitas sesuatu(Wondt, Edwin and G. W. Brown, 1957:1 dalam bukunya
Chabib Thoha, 1996:2). Pengertian assessment tidak sampai ketaraf evaluasi,
melainkan sekedar mengukur dan mengadakan astimasi terhadap hasil pengukuran
(Chabib Thoha, 1996:3). Sedangkan tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang mendasarkan
harus bagaimana testee menjawab pertanyan-pertanyaan atau melakukan
perintah-perintah itu penyelidik memngambil kesimpulan dengan cara
membandingkan dengan standar atau testee yang lain (sumadi surya brata 1984:22 dalam bukunya Chabib Thoha, 1996:3).
2.
Ciri-Ciri Evaluasi
Menurut Suharsimi Arikunto (1991:11), ciri-ciri
evaluasi adalah Dilakukan secara tidak langsung, Menggunakan ukuran
kuantitatif, Menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap, Relatif
artinya tidak sama dari waktu ke waktu, Sering terjadi kesalahan. Menurut
sukardi (1717:8), syarat evaluasi sebagai berikut valid, andal, obyektif,
seimbang, membedakan, norma, fair, praktis.
3.
Ruang Lingkup Evaluasi
Ruang lingkup evaluasi pendidikan, sebenarnya bisa
dilihat sebagai suatu system.evaluiasi merupakan bagian dari proses pendidikan
secara menyeluruh yaitu suatu proses kontinu yang mendasari seluruh proses
pendidikan dan pengajaran yang baik.komponen pendidikan meliputi pendidik,
peserta didik, dan bahan pengajaran. Ketiga komponen ini sangat berkaitan
dengan tujuan pendidikan, proses interasional, dan prosedur evaluasi. Namun
secara luas ruang lingkup evaluasi meliputi evaluasi masukan,evaluasi proses,
evaluasi produk dan evaluasi konteks.
Evaluasi meliputi evaluasi pembelajaran, program, dan
sitem seperti dijelaskan di Pasal 57 ayat 2, UURI No. 20 tahun 2003, evaluasi
dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jenis
formal dan nonformal untuk semua jenjang satuan dan jenis pendidikan (sukardi,
2008:5).
B. Fungsi,
Makna, dan Tujuan Evaluasi
1. Fungsi evaluasi
Dilihat dari aspek fungsi evaluasi pendidikan yang
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar pada prinsipnya dapat dikelompkkan
menjadi dua yaitu: pertama membantu guru dalam menentukan derajat tujuan
pengajaran agar dapat dicapai. kedua membantu guru untuk mengetahui keadaan
yang benar dari para siswanya. Menurut sukardi (2008:4), fungsi evaluasi
adalah;
a.
sebagai alat guna mengetahui apakah peserta
didik telah menguasai pengetahan, nilai-nilai dan keterampilan yang telah
diberikan oleh seorang guru
b.
untuk mengetahui aspek aspek kelemahan peserta
didik dalam melakukan kegiatan belajar
c.
mengetahui tingkat etercapaian siswa dalam
kegiatan belajar
d.
sebagai
e.
sebagai alat untuk mengetahui perkembangan kelas
siswa
f.
sebagai materi utama laporan hasil belajar
kepada orang tua siswa
Anas Sudijono (2006:12), membagi
fungsi evaluasi menjadi 3 segi yaitu;
a.
segi pesikologis, bagi pendidik ini sebagai usaha
pendidik untuk
b.
didaktif memberi dorongan untuk peserta didik untuk
lebih baik.sebagai landasan, info menentukan, solusi, dan petunjuk program.
c.
administrative memberi laporan, bahan-bahan,
keterangan, dan gambaran.
Anas Sudijono (2006:17), menyebutkan
Kegunaan evaluasi sebagai berikut;
a.
terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tentng hasil hasil
yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
b.
terbukanya kemungkinan untuk mdapat mengetahui
relevansi antara program pendidikan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang
hendak dicapai.
terbukanya kemungkinan untuk dilkakukanya usaha perbaikan,
penyeleseian dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya
guna dan berhasil guna, sehingga tujuan yang dicita citakan akan dapat tercapai
dengan hasil yamng sebaik baiknya.
Suharsmi
(1991:9), juga menyebutkan fungsi penilaian adalah
a.
penilaian berfungsi selektif yaitu untuk menyeleksi
peserta didik
b.
Diagnostik yaitu untuk mengetahui kelemahan siswa
c.
penempatan yaitu untuk mengetahui dimanakan siswa
tersebut ditempatkan yang sesuai kelompknya
d.
pengukur keberhasilan.
2.
Makna Evaluasi
Menurut Suharsimi
arikunto makna evaluasi sebagai berikut makna dari berbagai segi bagi siswa
sebagai bentuk rasa puas atau belum dengan hasil yang diperoleh. Bagi guru mengetahui siswa-siswa mana yang berhak
lanjut, mengetahui materi yang diajarkan apakah sudah tepat atau
belum.mengetahui metode yang dilaksanakan sudah tepat atau belum. Bagi sekolah
tercapai sekolah yang diharapkan atau belum, informasi dari guru tentang tepat
tidaknya kurikulum yang digunakan untuk masa depan, dan apakah sekolah sudan
stanndar apa belum.Dan untuk mengetahui perbedaan apa yang diperoleh antara
sebelum kegiatan pengajaran dan sesudah kegiatan pengajaran.
3. Tujuan
Anas Sudijono (2006:16), menjelaskan Tujuan evaluasi dibagi
menjadi dua, yaitu: Tujuan Umum yaitu untuk menghimpun bahan bahan keterangan
yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan yang dilalui
pesrta didik dalam jangka waktun tertentu.untuk mengetahui tingkat keefektifan
metode metode yang digunakan. Tujuan Khusus yaitu untuk merangsang kegiatan
peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Untuk mencari faktor-faktor
penyebab berhasil tidaknya.
Menurut Sukardi (2008:9) tujuan evaluasi adalah;
a.
menilai ketercapaian (attainment)tujuan
b.
mengukur macam macam aspek belajar yang bervariatif
c.
sebagai sarana (means) untuk mengetahui apa yang siswa
telah ketahui
d.
memotivasi belajar siswa
e.
menyediakan informasi untuk tujuan belajar dan
kesalahan
f.
menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan
kurikulum.
Dr.muchtar
buchori (1994) Mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi pendidikan ada 2
yaitu : Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah ia mengalami pendidikan
selam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode
pendidikan yang dipergunakan pendidik selam jangka waktu tertentu tadi.
C.
Peranan
Evaluasi
Mengapa dalam pendidikan harus ada
evaluasi? Ada beberapa penjelasan mengenai pentingnya evaluasi dalam
pendidikan. Dilihat dari pendekatan proses, didunia pendidikan terjadi hubungan
yang interdepensi antara tujuan pendidikan, proses belajar mengajar, dan
prosedur evaluasi. Ketiga komponen ini selalu berhubungan. Tujuan sebuah
pendidikan akan terarah apabila proses belajar mengajar dilaksanakan dengan
baik. Berhasil tidaknya proses belajar mengajar dan tujuan pendidikan akan
terlihat setelah pengevaluasian.
Mengevaluasi merupakan cirri pendidik yang professional,
setelah kegiatan evaluasi maka pendidik akan mengetahui hasil belajar siswa.
Sehingga mengetahui apakah hasilnya sudah memuaskan apa belum dan dapat
dijadikan koreksi.
Dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan
merupakan kegiatan manajemen, yang meliputi kegiatan planning, programming,
organizing, actualing,controlling, dan evaluating. Dua hal yang terakhir
menjadi titik lemah dari manajemen tradisional. Para pelaksana pendidikan
menganggap bahwa fungsi control dan evaluasi dianggap sebagai upaya untuk
mengurangi kebebasan dan kemerdekaan mereka. Padahal tanpa adanya dua fungsi
tersebut maka akan banyak terjadi penyimpangan dan pengoganisasian yang tidak
sesuai program maka tujuan pendidikan tidak tercapai.
Evaluasi pendidikan memberikan manfaat
baik bagi siswa/peserta pendidikan, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya
evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah
digapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan
nilai yang mernuaskan maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus,
motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana
hasil yang dicapai tidlak mernuaskan maka siswa akan berusaha memperbaiki
kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif
dari guru/pengajar agar siswa tidak putus asa. Dari sisi pendidik, hasil
evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk menetapkan upaya upaya
meningkatkan kualitas pendidikan.
D.
Teknik
Evaluasi
Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2
yaitu teknik tes dan teknik non Tes.teknik non tes meliputi ; skala bertingkat,
kuesioner,daftar cocok, wawancara, pengamatan, riwayat hidup.Rating scale atau
skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka. Angka-angka
diberikan secara bertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling tinggi.
Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan
terhadap angka yang lain.Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam
beberapa kategori. Dari segi yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi
kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah
kuesioner yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya. Sedangkan
kuesiioner tidak langsung dijawab oleh secara tidak langsung oleh orang yang
dekat dan mengetahui si penjawab Daftar cocok adalah sebuah daftar yang
berisikan pernyataan beserta dengan kolom pilihan jawaban. Si penjawab diminta
untuk memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada jawaban yang ia anggap
sesuai. Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali.
wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab
(responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan
yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah
wawancara terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan
terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada
informsi-informasi yang diperlukan saja. Pengamatan atau observasi, adalah
suatu teknik yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik apa
yang tampak dan terlihat sebenarnya. Riwayat hidup adalah pengamatan tentang
semua yang telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Teknik tes.
Dalam evaluasi pendidikan terdapat 3 macam tes yaitu : tes diagnostik Adalah
evaluasi yang ditujukan guna membantu memecahkan kesulitan belajar yang dialami
oleh siswa tertentu. tes formatif Adalah
evaluasi yang ditujukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Jenis
evaluasi wajib dilaksanakan oleh guru bidang studi setelah selesai mengajarkan
satu unit pengajaran tertentu. tes sumatif Adalah evaluasi yang ditujukan untuk
keperluan penentuan angka kemajuan atau hasil belajar siswa. Jenis evaluasi ini
dilaksanakan setelah guru menyelesaikan pengajaran yang diprogramkan untuk satu
semester. Dan kawasan bahasanya sama dengan kawasan bahan yang terkandung di
dalam satuan program semester.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !